Resensi Novel Kambing Jantan

Judul Buku    : Kambing Jantan : Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh 
Pengarang     : Raditya Dika 
Penerbit         : Gagas Media 
Tahun Terbit   : Cetakan Pertama, 2005                        
Cetakan Ke Empat Puluh Empat, 2014 
Harga Buku     : Rp 33.000,00 
Genre             : Komedi Non Fiksi     

Pendahuluan Raditya Dika, lahir di Jakarta, 28 Desember 1984 yang berketurunan darah Batak. Lulusan dari SMUN 70 Jakarta pada tahun 2003. Yang kemudian meneruskan kuliahnya di Adelaide, Australia. Raditya Dika suka mencoba berbagai macam hal, seperti magang di MetroTV, siaran di Heartbeatstaton, mengajar bahasa Inggris di bimbel Teknos. Mulai masuk ke dunia blog pada tahun 2002. Pengalamannya menulis selain menulis kolum Blog Of The Month pada majalah lepas blogpast, termasuk juga menulis kumpulan cerpen untuk zine-zine dan kumpulan elektronik.   

Dibandingkan dengan novel raditya yang berjudul Cinta Brontosaurus yang berisi kisah keseharian Raditya yang dimulai ketika dia duduk dibangku SD, tetapi di novel ini berisi tentang rangkaian blog kisah nyata Raditya Dika yang dimulai pada tahun 2002-2004. Sehingga tidak hanya menceritakan tentang kisah cinta saja, tetapi menceritakan tentang aktivitasnya ketika dirumah, atau hal-hal lain yang unik.   Raditya dika memiliki kekhasan dalam mnciptakan setiap novelnya, yaitu menyisipkan kalimat-kalimat absurd, memiliki celotehan-celotehan unik yang mampu membuat pembacanya tidak bosan dan terus menunggu karya-karya baru dari Raditya dika.   Keunikan dari buku ini adalah isi disetiap ceritanya berupa diary yang disertai hari, tanggal, dan tahun kejadian. Dan berasal dari kejadian-kejadian yang dialami Raditya Dika.   Tema yang diangkat dari novel ini adalah  bertema komedi dan pengalaman pribadi.   Kelemahan buku ini adalah terdapatnya kalimat-kalimat yang kurang pantas, seperti "setaaaannnn" atau kalimat-kalimat yang lainnya. Buku ini meninggalkan kesan yang lucu, menarik, dan asik, sehingga pembaca tidak bosan membaca buku karangan raditya dika.   

Isi Selepas SMU, Dika (Raditya Dika), yang mempunyai nama panggilan Kambing, harus melanjutkan pendidikan di Adelaide, Australia. Ketika dia menjalani kuliah di Australia, Problema timbul dengan Kebo, pacarnya, karena harus menjalani Long Distance Relationship (LDR) yang menyebabkan pengeluaran keuangan sangat besar, komunikasi yang terganggu, dan kehidupan kuliah yang semakin lama membuat mereka menjadi berbeda. Problem lainnya seperti bagaimana Dika mengalami kesulitan dalam belajar, dan kemunculan Jenny Dickson, dosen bule yang lebih mirip tentara wanita, menambah dilema si Kambing dalam menyelesaikan masalah LDR dan kebutuhan keuangannya. Pertemuannya dengan seorang teman SD, Ine (Sarah Shafitri), yang membaca blog Dika berjudul “Kambing Jantan”, membuka pikirannya bahwa dia bisa saja jadi penulis komedi. Kisah kehidupan sehari harinya yang teramat bodoh dan konyol itu membuat pengalaman tersendiri. Raditya Dika juga suka memelihara binatang, mulai anak ayam, perjuangan membunuh seekor tikus, nostalgia dengan anjingnya, dan hal aneh absurd lainnya. Radith termasuk orang yang suka mencoba berbagai macam hal, seperti magang di Metro TV, siaran di heartbeatstation, ngajar bahasa inggris di bimbingan belajar teknos. Akhirnya dia curhat di blognya lalu berpikir siapa tahu dari curhatannya dia bisa jadikan ke sebuah buku. Tetapi kata suaminya tidak mungkin banget karena curhatannya itu sangat konyol sekali untuk di jadikan sebuah buku, tetapi Dika terus berjuang dan mencoba dan pada akhirnya buku tersebut dapat di terima di masyarakat. 

Keunggulan : Kelebihan novel ini adalah pada segi penyampaian ceritanya yang menggunakan bahasa yang sehari-hari yang bersifat santai sehingga mudah diterima oleh para pembaca. Selain itu kelebihannya juga terdapat pada segi isi cerita yang bergenre komedi dan kisahnyata sang penulis terlebih lagi Radit menggunakan judul yang unik sehingga mampu membuat penasaran para pembaca.   

Kekurangan : Tak lepas dari lelebihan diatas, kekurangan dari novel ini yaitu terdapat pada segi penulisan kata-kata yang terbilang vulgar dan bahasa gaul yang digunakan ada beberapa yang susah dimengerti oleh para pembaca. Namun, kekurangan-kekurangan tersebut dengan mudah dapat disembunyikan dengan cara penyampaiannya yang santai dan sangat lucu.   

Tinjauan bahasa : Bahasa yang digunakan pada novel ini menggunakan bahasa sehari-hari sehingga amudah dipahami oleh para pembacanya. Tidak adanya kesalahan cetak merupakan salah satu faktor yang membuat buku ini banyak penggemar dan banyak diminati.   

Penutup Sasaran pembaca : remaja, dan orang dewasa. Kesesuaian buku : sudah sesuai Karena buku ini memang banyak diminati oleh para remaja dan orang dewasa yang menyukai novel non fiksi seperti novel raditya dika salah satunya adalah Kambing Jantan. Buku ini juga laku keras dipasaran sehingga mampu diangkat ke layar lebar maupun layar kaca.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/anitarahayu/resensi-novel-kambing-jantan-sebuah-catatan-harian-pelajar-bodoh_563312176d7a61930589b2f5

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel Surat Kecil Untuk Tuhan

Resensi Novel Assassin's Creed: Renaissance

Resensi Novel Bunga Cantik di Balik Salju