Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2016

Contoh Puisi Pendek : Gila

Dunia ini memang gila sayang  Pun kamu harus menjadi gila untuk hidup dalam kegilaannya  Namun saat kamu mulai menggila,  tetaplah ingat dua paling gila ini: kamu sungguh yang tergila sayang,  dan aku sungguh menggilai keadaan tergila-gila padamu.  Dunia ini memang gila sayang  Pun kamu harus menjadi gila untuk hidup dalam kegilaannya  Namun saat kamu mulai menggila, tetaplah ingat dua paling gila ini:  kamu sungguh yang tergila sayang,  dan aku sungguh menggilai keadaan tergila-gila padamu.  Dunia ini memang gila sayang  Pun kamu harus menjadi gila untuk hidup dalam kegilaannya  Namun saat kamu mulai menggila,  tetaplah ingat dua paling gila ini: kamu sungguh yang tergila sayang,  dan aku sungguh menggilai keadaan tergila-gila padamu. Sumber :  http://www.puisipendek.net/gila.html

Pengertian, Contoh Kerangka Karangan, dan Cara Membuatnya

Pengertian, Contoh Kerangka Karangan, dan Cara Membuatnya Kerangka atau outline adalah suatu rencana yang memuat garis-garis besar dari suatu susunan yang akan dibuat dan berisi rangkaian ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur. Sedangkan karangan adalah sebuah karya tulis yang digunakan untuk menyampaikan suatu gagasan kepada pembaca.  Jadi kerangka karangan adalah suatu suatu rencana atau rancangan yang memuat garis besar atau ide suatu kaya tulis yang disusun dengan sistematis dan terstruktur.   Fungsi atau Manfaat Kerangka Karangan 1. Untuk memudahkan penulisan sebuah karya tulis agar menjadi lebih sistematis dan rapih. 2. Untuk mencegah penulis keluar dari ide awal yang akan dibahas dalam suatu karangan yang akan digarap. 3. Untuk mencegah penulis membahas suatu ide atau topik bahasan yang sudah dibahas sebelumnya. 4. Untuk memudahkan penulis mencari informasi pendukung suatu karangan yang berupa data atau fakta. 5. Untuk memba

Sejarah Bahasa Indonesia

Bahasa indonesia  pada dasarnya berasal dari bahasa melayu, pada zaman dahulu lebih tepatnya pada zaman kerajaan sriwijaya bahasa melayu banyak digunakan sebagai bahasa penghubung antar suku di plosok nusantara. Selain itu bahasa melayu juga di gunakan sebagai bahasa perdagangan antara pedagang dalam nusantara maupun dari luar nusantara.         Bahasa melayu menyebar ke pelosok nusantara bersamaan dengan penyebaran agama islam, serta makin kokoh keberadaan nya karena bahasa melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara karena bahasa melayu digunakan sebagai penghubung antar suku, antar pulau, antar pedagang, dan antar kerajaan.        Bahas melayu mulai dipakai dikawasan Asia Tenggara sejak Abad ke-7. bukti-bukti yang menyatakan itu adalah dengan ditemukannya prasasti di kedukan bukit karangka tahun 683 M (palembang), talang tuwo berangka tahun 684 M (palembang), kota kapur berangka tahun 686 M (bukit barat), Karang Birahi berangka tahun 688 M (Jambi) prasasti-prasasti itu

Cerita Rakyat : Timun Mas

Pada zaman dahulu, hiduplah sepasang suami istri petani. Mereka tinggal di sebuah desa di dekat hutan. Mereka hidup bahagia. Sayangnya mereka belum saja dikaruniai seorang anak pun. Setiap hari mereka berdoa pada Yang Maha Kuasa. Mereka berdoa agar segera diberi seorang anak. Suatu hari seorang raksasa melewati tempat tinggal mereka. Raksasa itu mendengar doa suami istri itu. Raksasa itu kemudian memberi mereka biji mentimun. “Tanamlah biji ini. Nanti kau akan mendapatkan seorang anak perempuan,” kata Raksasa. “Terima kasih, Raksasa,” kata suami istri itu. “Tapi ada syaratnya. Pada usia 17 tahun anak itu harus kalian serahkan padaku,” sahut Raksasa. Suami istri itu sangat merindukan seorang anak. Karena itu tanpa berpikir panjang mereka setuju. Suami istri petani itu kemudian menanam biji-biji mentimun itu. Setiap hari mereka merawat tanaman yang mulai tumbuh itu dengan sebaik mungkin. Berbulan-bulan kemudian tumbuhlah sebuah mentimun berwarna keemasan. Buah mentimun itu semakin lama s

Cerita Rakyat : Danau Toba

Di wilayah Sumatera hiduplah seorang petani yang sangat rajin bekerja. Ia hidup sendiri sebatang kara. Setiap hari ia bekerja menggarap lading dan mencari ikan dengan tidak mengenal lelah. Hal ini dilakukannya untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Pada suatu hari petani tersebut pergi ke sungai di dekat tempat tinggalnya, ia bermaksud mencari ikan untuk lauknya hari ini. Dengan hanya berbekal sebuah kail, umpan dan tempat ikan, ia pun langsung menuju ke sungai. Setelah sesampainya di sungai, petani tersebut langsung melemparkan kailnya. Sambil menunggu kailnya dimakan ikan, petani tersebut berdoa,“Ya Alloh, semoga aku dapat ikan banyak hari ini”. Beberapa saat setelah berdoa, kail yang dilemparkannya tadi nampak bergoyang-goyang. Ia segera menarik kailnya. Petani tersebut sangat senang sekali, karena ikan yang didapatkannya sangat besar dan cantik sekali. Setelah beberapa saat memandangi ikan hasil tangkapannya, petani itu sangat terkejut. Ternyata ikan yang ditangkapnya it

Pantun Nasihat

Hari rabu memetik kelapa Airnya segar hilang dahaga Hormati Ibu juga Bapak Agar kelak masuk surga Dari apa kue lemang Dari ketan yang dipanggang Waktu kecil kita ditimang Ayah Ibu harus disayang Bapak tani menanam tebu Pembeli datang bertanya harga Wahai ananda hormati Ibu Karena Ibu jalan ke surga Sumber : http://pantunseribu.blogspot.co.id/2014/10/contoh-pantun-nasehat-anak-pantunseribu.html

Pantun Budi

Buah nenas bawa berlayar Dimakan sebiji di Tanjung Jati Hutang emas boleh dibayar Hutang budi dibawa mati Tenanglah tenang air di laut Sampan kolek mudik ke tanjung Hati terkenang mulut menyebut Budi yang baik rasa nak junjung Cindai bercorak penuh berpita Pakaian anak Panglima Garang Emas dan perak pengaruh dunia Budi yang baik dijunjung orang Sumber :  http://aliashamzah2095.blogspot.co.id/p/pantun-budi_09.html

Pantun Jenaka

Bunga kantil sunting di Aceh Bunganya putih dalam cerana Biarlah sungil hatinya kasih Cubitnya perih saya terima Bunganya putih dalam cerana Dipetik dijual didalam pekan Sementelah cubitan tuan terima Hatinya jangan tuan lukakan Sumber :  http://aliashamzah2095.blogspot.co.id/p/pantun-jenaka.html

Pantun Agama

Sungguhlah besar taman Seri Mahkota Tempat bermain bidadari Lela Utama Sungguhlah benar bagi orang yang takwa Ada tempat yang aman dan bahagia Kain basurek kain bertulis Pakaian raja Bugis - Makassar Di Luh Mahfuz sudah tertulis Janji sudah tak dapat ditukar Sumber :  http://aliashamzah2095.blogspot.co.id/p/pantun-agama.html

Pantun dan Ciri-cirinya

Apa itu Pantun? Pantun adalah sebuah bentuk puisi lama yang terdiri atas empat larik dengan rima akhir ab ab.  Ciri-ciri atau Syarat-syarat Pantun Menurut Zaidan Hendy (1990), pantun mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:  - tiap bait terdiri atas empat baris kalimat,  - tiap baris terdiri atas 4-6 kata atau 8-12 suku kata,  - baris pertama dan kedua disebut sampiran dan baris ketiga dan keempat disebut isi, sampiran melukiskan alam dan kehidupan sedangkan isi pantun berkenaan dengan maksud pemantun,  - bersajak silang atau a-b-a-b, artinya bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga dan bunyi akhir baris kedua sama dengan bunyi akhir baris keempat,  - pantun digunakan untuk pergaulan. Maka pantun selalu berisikan curahan perasaan, buah pikiran, kehendak, kenangan dan sebagainya,  - tiap bait pantun selalu dapat berdiri sendiri, kecuali pada pantun berkait,  - pantun yang baik, bermutu ada hubungannya antara sampiran dan isi. Contoh: Air dalam ber