Penalaran Induktif
Sebelumnya saya sudah membahas
jenis-jenis bahasa, kali ini saya akan membahas tentang salah satu penalaran
dalam bahasa Indonesia yaitu penalaran induktif. Sebelum saya membahas lebih
jauh tentang penalaran induktif adabaiknya kita mengerti apa yang disebut
dengan penalaran itu sendiri. penjelasannya akan kami bahas sau per satu.
A. Pengertian Penalaran
Penalaran adalah
proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan
sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan
terbentuk proposisi -proposisi yang
sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar,
orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui.
Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar
penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil
kesimpulannya disebut dengan konklusi(consequence).
Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.
Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan
deduktif, namun saya hanya akan
menjelaskan tentang metode induktif.
B.
Pengertian Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah cara berpikir
dengan menarik kesimpulan umum dari pengamatan atas gejala-gejala yang bersifat
khusus. Biasanya penalaran induktif ini disusun berdasarkan pengetahuan yang
dianut oleh penganut empirisme.
Pengertian penalaran induktif menurut Tim
Balai Pustaka (dalam Shofiah, 2007 :14) istilah penalaran mengandung tiga
pengertian, diantaranya :
1.
cara (hal) menggunakan nalar, pemikiran atau cara berfikir
logis.
2.
Hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan
bukan dengan perasaan atau pengalaman.
3.
Proses mental dalam mengembangkan atau mengendalikan pikiran
dari beberapa fakta atau prinsip.
C. Contohnya dalam menggunakan preposisi spesifik seperti:
Es ini dingin. (atau:
Semua es yang pernah kusentuh dingin.)
Bola biliar bergerak ketika didorong tongkat. (atau: Dari seratus bola biliar yang didorong tongkat, semuanya bergerak.)
Bola biliar bergerak ketika didorong tongkat. (atau: Dari seratus bola biliar yang didorong tongkat, semuanya bergerak.)
Untuk membedakan
preposisi umum seperti:
Semua es dingin.
Semua bola biliar
bergerak ketika didorong tongkat.
D. Jenis – jenis
penalaran induktif yaitu :
1.
Generalisasi yaitu proses penalaran dengan cara menarik kesimpulan
secara umum berdasarkan sejumlah data.
Contoh :
Hasil UTS mata pelajaran
Bahasa Indonesia untuk kelas 3EA06 telah keluar. Ternyata dari 40 mahasiswa
hanya 10 orang yang mendapat nilai 90. Setengahnya mendapat nilai antara 80 –
65 dan tidak ada seorang pun yang mendapat nilai di bawah 65. Itu berarti dapat
disimpulkan bahwa mahasiswa kelas 3EA06 cukup pintar dalam mengerjakan soal
Bahasa Indonesia.
Macam – macam
generalisasi :
·
Generalisasi sempurna yaitu generalisasi dimana seluruh fenomena
yang menjadi dasar penyimpulan penyelidikan. Contoh : sensus penduduk
·
Generalisasi tidak sempurna yaitu generalisasi dimana kesimpulan
diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua
fenomena yang belum diselidiki. Generalisasi ini dapat menghasilkan kebenaran
bila melalui pengujian yang benar.
2.
Analogi yaitu cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua
hal yang memilki sifat yang sama.
Contoh :
Danih adalah seorang
altlet lari kebanggaan Indonesia. Setiap hari dia selalu berlatih keras untuk
meningkatkan kemampuan berlarinya. Demikian juga dengan Sandy, dia merupakan
seorang polisi yang memerlukan fisik yang kuat untuk menjalankan tugasnya
sebagai aparat penegak hukum. Keduanya membutuhkan mental dan fisik yang kuat
untuk bertanding atau mambantu masyarakat melawan kejahatan. Oleh karena itu,
untuk menjadi atlet dan polisi harus memilki mental dan fisik yang kuat dengan
cara selalu berlatih.
3.
Hubungan kausal yaitu penalaran yang diperoleh dari gejala –
gejala yang saling berhubungan.
Contoh :
Jika dipanaskan, tembaga
memuai.
Jika dipanaskan emas
memuai
E. Macam – macam
hubungan kausal :
·
Sebab - akibat
Contoh :
Sejumlah pengusaha
angkutan di Bantul terpaksa gulung tikar karena pendapatan yang mereka peroleh
tidak bisa menutup biaya operasional. Minimnya pendapatan karena sebagian besar
penumpang membayar ongkos dibawah ketentuan tarif yang sudah ditetapkan, akibat
ketidakmampuan ekonomi. (Sumber : Kompas, 10 Mei 2008).
·
Akibat -sebab
Contoh :
Andi mendapat nilai yang
memuaskan pada ujian semester kenaikan kelas. Dia mendapat rangking pertama di
kelasnya. Hasil yang diperoleh Andi ini dia dapatkan karena belajar yang sangat
tekun setiap harinya.
·
Akibat – akibat
Contoh :
Kemarin Lusi mengalami
kecelakaan akibat menabrak pembatas jalan. Akibat dari kecelakaan tersebut dia
mengalami patah kaki dan harus dirawat di rumah sakit.
Referensi
:
https://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://bachtiarseptiadi.blogspot.co.id/2012/12/penalaran-induktif.html
Komentar
Posting Komentar